Masjid Nurussalam didirikan oleh Brigadir Jenderal Herman Sarens Soediro yang menjabat sebagai Komandan Korps Markas Hankam (DANKORMA HANKAM). Pada tahun 1971 beliau memberikan intruksi kepada Drs. H. Hanafie Tamam seorang yang menjabat sebagai rohaniawan di Corps Polisi Militer (CPM) untuk merencanakan pembangunan masjid di Komplek Hankam Slipi. Drs. H. Hanafie Tamam dipindahtugaskan ke korps markas Hankam.
Pada tanggal 25 Maret 1972 (10 Shafar 1392 H) anak dari Drs. H. Hanafie Tamam lahir, kemudian diberi nama Nurussalam, yang artinya Cahaya Keselamatan. Pada tahun 1974 beliau meresmikan masjid tersebut dengan nama Masjid Nurussalam tujuannya agar menjadi doa keselamatan untuk semua warga komplek Hankam melalui pengetahuan agama yang baik. Pertama kali dibangun Masjid tersebut berukuran 64 m2 dan lokasinya berada di pinggir kali komplek Hankam Slipi. Kepengurusan masjid dibantu juga oleh Bapak Caca Sudarso dan Bapak Hafid.
Seiring bertambahnya jumlah jamaah, pada tahun 1982 masjid kemudian dipindahkan lokasinya ke Jalan Garuda. Pada tahun 1999 dibangun TPA lalu renovasi masjid tahun 2009 dengan membangun kantor sekretariat. Pembangunan TPA tahun 2011 dan renovasi masjid kembali pada tahun 2014. Bapak Drs. H. Hanafie Tamam sebagai pengasuh Masjid Nurussalam. Ketua pengurus masjid diawali oleh Bapak Mulyono, dilanjutkan Bapak Adnan Sinaga, selanjutnya oleh Bapak Maulana, setelah itu Bapak Gedung Daud (2007-2021) dan saat ini oleh Bapak Dedi Kusmayadi (2022 – 2025).